Selasa, 12 Oktober 2010

The Best Mother In The World

Semua ibu adalah the best. Dan semua anak akan mengatakan bahwa ibunya adalah the best mother in the world. Pernyataan itu benar bahkan sangat benar. Walaupun gak semua anak yang mengatakan seperti itu, tapi predikat itu memang pantas oleh seorang ibu. Yaa… walaupun sekarang marak kasus yang memberitakan kekejaman sang ibu pada anaknya. Tapi aku yakin sebetulnya sang ibu tidak tega melakukan hal semacam itu. Mungkin saja saat itu sang ibu telinganya sedang memakai sound system sehingga tidak mendengar tangisan anaknya. Mungkin matanya sedang memakai kaca mata kuda sehingga tidak melihat kelucuan dan kepolosan wajah anaknya. Dan mungkin hatinya sedang mengeras seperti batu sehingga tidak merasa iba pada anaknya. Tapi aku yakin sebetulnya sang ibu sangat menyayangi dan mencintai anaknya itu dan tidak tega melakukan hal semacam itu.
Bagaimana tidak, sebelum kita dilahirkan ke dunia saja sang ibu telah mempertaruhkan jiwa raganya dengan menjaga dan melindungi kita dalam kandungan selama 9 bulan. Lalu ketika kita ingin dilahirkan ke dunia sang ibu juga telah mempertaruhkan jiwa raganya agar kita dapat hidup dan melihat dunia. Setelah kita lahir dan hidup di dunia sang ibu juga tela mempertaruhkan jiwa raganya agar kita bisa tumbuh dengan sehat layaknya anak-anak lain. Coba kita bayangkan betapa besar jasa dan kasih sayang ibu kita dari kita masih buaian hingga saat ini. Aku rasa seluruh benua dan seluruh samudra tidak akan sanggup melebihi itu semua. Olehkarna itulah bersyukurlah kita yang masih memiliki kesempatan untuk melihat wajah ibu kita. Karna, seorang ibu bisa hidup tanpa anak-anaknya. Tapi, anak-anaknya mungkin saja tidak akan bisa hidup tanpa seorang ibu.
Aku menulis note ini untuk ibuku tercinta umi Hj. Amsanih.
Beliau adalah seorang wanita yang sangat mencintai anak-anaknya. Wanita yang rela mempertaruhkan jiwa raganya untuk kebahagiaan anak-anaknya. Wanita yang pertama merasakan kesedihan anak-anaknya dan wanita yang terakhir merasakan kebahagiaan anak-anaknya.
Yaa Allah aku sangat mencintai dan menyayanginya aku mohon jangan pisahkan aku darinya.
Beliau adalah ibu terhebat. Beliau bisa segala hal yang tidak bisa dilakukan ibu-ibu lain yang aku kenal. Beliau ibu sekaligus ayah untuk anak-anaknya.
Yaa Allah aku sangat mencintai dan menyayanginya aku mohon jangan pisahkan aku darinya.
Di kala hari raya Idul Fitri dan Idul Adha tiba, beliau ikhlas dan rela beristirahat paling akhir dan bangun paling awal hanya untuk membuatkan makanan-makanan khas lebaran yang dibuatkan khusus untuk anak-anaknya. Padahal, beliau adalah orang yang paling akhir yang merasakan kenikmatan masakannya itu. Itu semua beliau lakukan hanya untuk anak-anaknya.
Yaa Allah aku sangat mencintai dan menyayanginya aku mohon jangan pisahkan aku darinya.